Berita
Penyuluh Agama Islam KUA Nanggalo Ikuti Studi Tiru ke Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Banten
Lebak, 11 November 2025 — Dalam rangka meningkatkan wawasan dan memperkuat sinergi program moderasi beragama, para Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, ikut serta dalam kegiatan study tiru, koordinasi, dan konsultasi ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kegiatan ini diikuti oleh penyuluh agama Islam KUA Nanggalo, yakni Firdaus, S.Ag., Firman, S.Iq., Ali Akbar, S.Sos.I., dan Sahrul, S.Sos.I., bersama rombongan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Padang serta didampingi kepala seksi dan staf Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Kota Padang.
Rombongan disambut dengan hangat oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Lebak, yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam Kabupaten Lebak, Bapak Sudirman. Dalam sambutannya, ia memperkenalkan Kabupaten Lebak sebagai wilayah terluas di Provinsi Banten yang terdiri dari 28 kecamatan, dengan kekayaan budaya seperti masyarakat adat Baduy dan daerah pesisir dengan ibukota kabupatennya Rangkasbitung – menurut hostorynya berarti "rumpun Bambu".
Sudirman juga menjelaskan bahwa jumlah penyuluh agama di Kabupaten Lebak mencapai 107 orang, terdiri dari 19 ASN (PNS) dan selebihnya PPPK, termasuk penyuluh lintas agama yang berjumlah 5 orang. Lebak dikenal sebagai salah satu daerah dengan kampung moderasi beragamanya
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Padang, Aidil Khurdiansyah, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari jajaran Kemenag Lebak. Ia menuturkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengadopsi dan mempelajari konsep kampung moderasi beragama yang telah berjalan harmonis di Kabupaten Lebak.
> “Kami ingin belajar langsung bagaimana implementasi kampung moderasi di Lebak bisa menyatu dengan masyarakat yang majemuk. Selain itu, kami juga memperkenalkan program unggulan Kemenag Kota Padang, yaitu ‘Buat Kesan Manis’ — Bina Umat agar Terwujud Keluarga Sakinah, Masyarakat Harmonis,” ujar Aidil.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Kesra Kabupaten Lebak, Yan Fitriana, menyampaikan bahwa setiap program keagamaan di Lebak selalu berjalan secara terintegrasi dan inklusif tanpa membeda-bedakan lembaga. Pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan keagamaan, termasuk insentif bagi guru magrib mengaji, pondok pesantren, dan lebih dari 5.000 guru swasta.
Ia juga menambahkan bahwa Kemenag Lebak dikenal dengan pendekatan dakwah yang ramah, inklusif, dan berlandaskan semangat Piagam Madinah, sehingga dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat, termasuk komunitas Baduy yang memiliki aliran kepercayaan Sunda wiwitan, Salah satu simbol keberhasilan moderasi di Lebak adalah Masjid Ar-Rohman dan Gereja Bersama di Kota Maja, yang menjadi pusat kampung moderasi beragama serta kolaborasi aktif antara Pemda, FKUB dan Kementerian Agama dalam memperkuat kohesi sosial masyarakat yang beragam.
Melalui kegiatan ini, para penyuluh agama Islam KUA Nanggalo berharap dapat membawa pulang inspirasi dan praktik terbaik untuk diterapkan di kec.nanggalo, khususnya dalam penguatan moderasi beragama dan peningkatan kesejahteraan umat melalui peran strategis penyuluh agama.(SR)